Gak mau kalah sama yang sebelah (iPhone). xP

Saingan iPhone-nya Apple, adalah Google Android. Kalo Apple baru dua tahun terakhir membuka kesempatan kepada umum untuk mengembangkan aplikasi gadgetnya, Google berpikir lain. Android bebas dikembangkan siapa saja, karena dari awal sistem yang dimiliki Android merupakan sistem open source, mulai dari aplikasi sampai sistem operasinya pun bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan pengguna.

Sebenarnya petunjuk untuk menjadi developer Android ini dapat ditemukan di situsnya Android, saya hanya ingin share pengalaman saya saja… 😀

Berikut langkah-langkahnya :

  • Download Android SDK

Pilih SDK yang sesuai dengan platform komputer (Windows, Linux atau Mac). Perlu diketahui, file ini hanyalah sebuah SDK Manager, yaitu program untuk mengorganisasi file-file  SDK. Kegunaan lain adalah untuk me-manage AVD (Android Virtual Device).

  • Download File Pendukung SDK

Meskipun dibilang file pendukung, namun sebenarnya inilah inti dari Android SDK. Setelah Anda mendownload SDK Manager yang berbentuk archive, langsung saja extract/unpack file tersebut ke directory yang akan dijadikan SDK Path/Home Directory bagi Android SDK ini, misal di “C:\Android”.

Setelah di-unpack, maka akan ada file “SDK Setup.exe” dalam directory tersebut (untuk Mac, cari tool android di directory “<sdk>/tools/”). Pastikan komputer memiliki akses internet lalu jalankan program tersebut. Begitu program berjalan, pertama kali program akan memeriksa alamat “https://dl-ssl.google.com/android/repository/repository.xml&#8221; untuk membuat daftar file/paket apa saja yang dibutuhkan SDK berikut update-nya. Setelah proses fetching (periksa) selesai, maka di jendela program akan dimuat daftar paket yang tersedia. Anda bisa langsung mendownload paket-paket tersebut dengan memberi tanda centang pada paket, lalu klik “Install Selected”.

Jendela baru akan muncul yang didalamnya terdapat keterangan tentang paket yang telah dipilih berikut size (besar ukuran) masing-masing paket. Jangan lupa untuk memilih opsi “Accept” atau “Accept All” sebelum menekan tombol “Install Accepted”.

Proses download dan penginstalan akan berjalan.

-Wah koneksi internet saya lemot! Bisakah saya mendownload paket dari komputer lain?

Selain dari jendela SDK Manager, Anda juga bisa mendownload paket melalui cara manual (melalui web browser atau aplikasi download manager). Meskipun caranya sedikit lebih ribet, namun untuk kasus seperti diatas bisa dilakukan seperti berikut ini.

Buka web browser Anda, ketikkan alamat “https://dl-ssl.google.com/android/repository/repository.xml&#8221; (tanpa tanda kutip). Setelah Anda memperhatikan sedikit, ternyata halaman berformat XML ini berisi paket-paket yang bisa didownload. Untuk mempersingkat, cari baris dengan tag <sdk:url>,  misal “<sdk:url>google_apis-3-r03.zip</sdk:url>”.

Kopi kalimat diantara tag tersebut dan pastekan di address bar web browser Anda dibelakang “https://dl-ssl.google.com/android/repository/&#8221;. Contoh Anda akan mendownload “Google APIs by Google Inc., Android API 3, revision 3”, maka yang harus Anda ketik di address bar adalah “https://dl-ssl.google.com/android/repository/google_apis-3-r03.zip&#8221; (tanpa tanda kutip), dan proses download akan berjalan. Selain dengan web browser, Anda juga bisa menggunakan aplikasi download manager seperti Internet Download Manager untuk mendownload file, tinggal masukkan urlnya “https://dl-ssl.google.com/android/repository/google_apis-3-r03.zip&#8221;.

Cari dan download semua paket yang ada sesuai yang telah didaftarkan pada halaman repository.xml.

Daftar paket-paketnya antara lain :

XMLnya bener2 diakalin manual.. lol

Setelah selesai didownload,unpack semua file archive ke dalam folder masing-masing. Pindahkan semua folder android* ke dalam directory “<sdk>\platforms\”. Untuk file google_apis*, taruh di dalah directory “<sdk>\add-ons\”. Dokumentasi (docs) ditaruh di home directory SDK, jadi nanti akan ada directory “<sdk>\docs”. Begitu juga dengan folder usb_driver, tempatkan di homedir SDK.

Waah ribet yaaa…!! padahal kita bisa aja download dari awal (SDK Manager) dan semua file yang dibutuhkan dari komputer yang koneksi internetnya cepet. Kalo udah tinggal kopi directory SDK tersebut ke komputer kita. xD

  • IDE

Selesai mengumpulkan file-file SDK, ada satu lagi yang penting, yaitu tempat kita mengembangkan aplikasi (code editor atau disebut IDE). Official Android-nya menyarankan agar memakai IDE Eclipse, meskipun tidak menutup kemungkinan memakai yang lain, karena IDE itu kan hanya untuk memudahkan. Pake Notepad-nya Windows juga boleh kok. 🙂

Bagi yang mau pake Eclipse, bisa di downlaod disini (kalo bisa download versi terbaru – Eclipse 3.5 Galileo). Untuk mempermudah pembuatan project pada IDE Eclipse, Android menyediakan plug-in yaitu Android Development Tool (ADT) yang bisa didownload disini (versi 0.9.5). Setelah itu cara penginstalan ADT (dengan koneksi internet):

1. Buka jendela IDE Eclipse.

2.  klik menu Help > Install New Software.

3. klik Add, masukkan apa saja dalam kotak dialog Name. Untuk kotak Locations, masukkan  “http://dl-ssl.google.com/android/eclipse/&#8221; (tanpa tanda kutip).

4. beri tanda centang pada item Developer Tools yang muncul.

5. Tinggal Next, Next & Finish. Proses instalasi selesai. Sekarang pada menu File New Project, Anda bisa menemukan menu create new Android Project, yang akan jauh mempermudah proses pengembangan aplikasi. Sempatkan mencoba program contoh “Hello World!” yang disediakan oleh Android.

Oiya tambahan, untuk mengetes apakah aplkasi yang telah kita buat itu jalan di Android atau tidak, kita bisa membuat AVD (Android Virtual Device), sejenis emulatornya gitu deh.

Cara membuat AVD :

1. buka Command-Prompt (atau Terminal/Console), trus masuk ke home directory-nya SDK. Eeehh, masuk lagi ke directory \tools\ denk.. :p

2. Bentuk umum tool android ini adalah :

android [options] actions [action options]

bisa ketik “android –help” (tanpa tanda kutip) untuk melihat opsi apa saja yang disediakan.

Untuk melihat apakah ada AVD yang sudah dibuat, ketik “android list avd”

3. untuk membuat AVD baru dengan setting standar, ketik “android create avd -n  nama_avd -t tipe_android

dimana nama_avd adalah nama emulatornya. Untuk flag -t jika diisi 1 maka emulator akan bertipe Android 1.1 (yang sudah jadul), atau -t 2 untuk 1.5, dsb.

4. Ketika avd terbuat, akan ditanyakan apakah hardware pada emulator adalah hardware default atau Anda ingin mengkustomisasi hardware untuk emulatornya. Jika Anda pilih yang kedua, Anda bisa memilih sendiri hardwarenya seperti memory card, dimensi layar, kamera, keypad, dll.

5. Itu semua diatas adalah versi console-nya. AVD juga bisa dibuat & diedit melalui “SDK Setup.exe” (Android SDK and AVD Manager). Namun tidak semua parameter/property pembuatan AVD ada pada versi visual. Untuk mengkustomisasi emulator sesuai keinginan kita, lebih lengkap jika menggunakan console.